Akidah

Kenalilah Allah, Kau Akan Bahagia

Kenalilah Allah, Kau Akan Bahagia

Semua orang yang hidup di dunia pasti mengharapkan kebahagiaan, berbagai cara mereka upayakan untuk mewujudkan kebahagiaannya. Ada yang bekerja siang dan malam untuk mencapai kekayaan yang dianggapnya sebagai kebahagian, ada yang menempuh segala cara untuk mendapatkan jabatan yang diinginkan. Sayangnya, kebanyakan dari mereka akhirnya lupa bahwa kebahagiaan sejati bukanlah sebagimana yang mereka impikan dan angan-angankan selama ini.

Harta yang mereka kumpulkan, jabatan yang mereka raih dengan susah payah, ketenaran yang mereka bangun dengan begitu banyak pengorbanan, kesemuanya itu adalah kebahagiaan semu, kebahagiaan yang akan hilang dan tak akan dibawa mati oleh pemiliknya. Allah Ta’ala berfirman,

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadid: 20).

Ketahuilah wahai saudaraku, kebahagiaan sejati ada pada sejauh mana pengenalan kita tentang Allah Ta’ala, Rabb kita Yang Maha Mampu atas segala sesuatu lagi Maha Kaya. Mengenal Allah Ta’ala dengan cara yang benar akan menjadikan semua langkah, usaha dan perbuatan yang kita lakukan bermaknan dan tidak akan menjadi sia-sia.

Hakikat Mengenal Allah Ta’ala.

Ilmu tentang Allah Ta’ala adalah pokok dan inti ajaran Islam. Mengenal Allah Ta’ala adalah pintu menuju ilmu dan pengetahuan lainnya, siapa saja yang mengenal Allah Ta’ala maka ia akan mengenal selainnya, mengenal dan memahami apapun yang ingin ia ketahui, adapun mereka yang tidak peduli dan bodoh tentang Rabb-nya Allah Ta’ala, niscaya dia akan lebih bodoh lagi terhadap yang selainnya.

Mengenal Allah akan membuat seseorang memprioritaskan kehidupan akhiratnya dari kehidupan dunianya, sehingga iapun akan mudah menggapai kebahagiaan hakiki yaitu mendapatkan surga Allah Ta’ala. Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata,

“Manusia yang paling sempurna ibadahnya adalah seorang yang beribadah kepada Alloh dengan semua nama dan sifat-sifat Alloh yang diketahui oleh manusia”. Beliau juga berkata, “Yang jelas, bahwa ilmu tentang Alloh adalah pangkal segala ilmu dan sebagai pokok pengetahuan seorang hamba akan kebahagiaan, kesempurnaan dan kemaslahatannya di dunia dan di akhirat.” (Miftaah Daaris Sa’aadah).

Mengenal Allah Ta’ala Maksudnya adalah mengenal nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya ataupun perbuatan-Nya. Sehingga kita yakin bahwa diri-Nya adalah satu-satu-Nya Tuhan yang berhak kita sembah, kepada-Nya semua doa dan ibadah kita berikan dan kepada-Nya lah juga kita meminta dan memohon. Karena ialah Tuhan yang memelihara seluruh alam ini. Allah Ta’ala berfirman,
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Segala puji hanya milik Allah Tuhan Pemelihara semesta alam.” (QS. Al-Faatihah: 2).

Dengan Apa Kita Mengenal Allah Ta’ala?

Jika ada yang bertanya, bagaimana caranya mengenal Allah Ta’ala?
Maka kita jawab,
“Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Lihatlah bagaimana siang dan malam datang silih berganti, lihatlah bagaimana bulan dan matahari dapat menerangi kita. Lihatlah pula tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala mahluk yang ada di dalamnya.”

Sebagaimana hal ini telah Allah Ta’ala perintahkan dan Allah sebutkan di dalam Al-Quran. Ia berfirman,

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu bersujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya beribadah.” (QS. Fushshilat: 37).
Ia juga berfirman,

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah hanya hak Allah mencipta dan memerintah itu. Maha Suci Allah Tuhan semesta alam.” (QS. Al-A’raaf: 54).

Dan tentunya semuanya harus dengan petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya, tidaklah kita berusaha mengenal Allah Ta’ala kecuali dengan cara-cara yang telah diajarkan oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, bukan dengan menyendiri, bertapa atau dengan cara-cara lainnya yang tidak pernah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Kebahagiaan Sejati Bagi Siapapun Yang Mengenal Allah Ta’ala dengan Benar.

Mengenal Allah Ta’ala aka membuahkan banyak sekali keutamaan dan manfaat bagi seorang hamba. Yang paling utama, mengenal Allah akan menmberikan kekuatan dan keteguhan pada akidah dan keyakinan kita. Seorang hamba yang mengenal Allah Ta’ala tidak akan pernah bergantung kepada selain-Nya, tidak takut kecuali kepada-Nya, tidak takut akan rezekinya dan tidak memasrahkan urusan-Nya kecuali kepada-Nya.

Dengan begitu ia akan menjadi hamba yang paling bahagia, hamba yang tidak tertekan karena hal-hal yang seharusnya tidak perlu ia takutkan ataupun ia khawatirkan. Allah Ta’ala juga mengabarkan kepada kita bahwa pintu dari akidah yang kuat, akidah yang membuahkan rasa takut kepada-Nya adalah dengan mengenal-Nya. Ia berfirman,

إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ

“Sesungguhnya yang takut kepada Alloh di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah para ulama.” (QS. Fatir: 28)

Tidaklah seseorang mencapai derajat ulama’ kecuali ia pasti telah mengenal Allah Ta’ala terlebih dahulu sebelum yang lainnya. Oleh karena itu merekalah hamba-hamba Allah yang paling takut kepada-Nya.

Saudaraku, tidak ada balasan bagi mereka yang bertauhid dan mengenal Allah Ta’ala dengan sebenar-benarnya yang lebih besar dan lebih agung dari mendapatkan surga Allah Ta’ala dan terhindar dari api neraka. Sebuah kebahagiaan abadi yang kekal dan tak akan sirna. Allah Ta’ala berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97).

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ.

“Barangsiapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah, maka ia masuk Surga.” (HR. Muslim no. 26).

Di hadis yang lain Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan,
يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ، ثُمَّ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَخْرِجُوْا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيْمَانٍ، فَيُخْرَجُوْنَ مِنْهَا قَد ِاسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهْرِ الْحَيَاءِ -أَوِ الْحَيَاةِ، شَكَّ مَالِكٌ- فَيَنْبُتُوْنَ كَمَا تَنْبُتُ الْحَبَّةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ، أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً؟

“Setelah penghuni Surga masuk ke Surga, dan penghuni Neraka masuk ke Neraka, maka setelah itu Allah Azza wa Jalla pun berfirman, ‘Keluarkan (dari Neraka) orang-orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi iman!’ Maka mereka pun dikeluarkan dari Neraka, hanya saja tubuh mereka sudah hitam legam (bagaikan arang). Lalu mereka dimasukkan ke sungai kehidupan, maka tubuh mereka tumbuh (berubah) sebagaimana tumbuhnya benih yang berada di pinggiran sungai. Tidakkah engkau perhatikan bahwa benih itu tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat?” (HR. Bukhari no. 6560 dan Muslim no. 184).

Mereka yang memiliki keimanan sekecil biji sawi saja akan Allah Ta’ala selamatkan dari neraka karena keimanannya tersebut, bagaimana dengan mereka yang mengenal Allah dengan sebenar-benarnya dan beriman kepada Allah dengan sepenuh jiwa dan raga, tentu mereka akan mendapatkan balasan yang lebih besar dan lebih utama.

Saudaraku, luangkanlah dan korbanlah sebagian waktumu untuk lebih mengenal Tuhan-Mu Allah Ta’ala, milikilah waktu khusus untuk mempelajari nama-nama dan sifat-sifat-Nya, tadabburilah semua keajaiban ciptaan-Nya, niscaya akan engkau dapati kebahagian abadi mengikutimu. Semoga kita semua dimampukan oleh Allah Ta’ala untuk lebih mengenal diri-Nya.

Penulis: Ustadz Muhammad Idris, Lc. حفظه الله

Ustadz Muhammad Idris, Lc. حفظه الله

Alumnus PP. Imam Bukhari Alumnus S1 Syariah Universitas Islam Madinah, KSA

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga
Close
Back to top button